Awalnya, Tropenmuseum yang mulai dibuka untuk publik pada tahun 1871 ini digunakan untuk mengabadikan perjalanan negara jajahan Belanda, termasuk Indonesia, melalui lebih dari 30 ribu benda bersejarah dan dokumentasi. Setelah kemerdekaan Indonesia tahun 1945, peruntukan museum diperluas untuk mengenalkan negara belum berkembang seperti Amerika Selatan, Afrika dan beberapa negara Asia lainnya. Seiring berjalannya waktu, fungsi museum terus diperluas. Hari ini, Tropenmuseum juga menampilkan karya lain yang bersentuhan dengan isu sosial, seperti kemiskinan dan kelaparan, hingga anak-anak.
Kini, sebagai salah satu museum terbesar di Amsterdam, Tropenmuseum telah menjadi lokasi resmi berbagai pameran. Tercatat, ada 8 instalasi pameran yang bersifat permanen, dengan puluhan pagelaran karya seni lain yang terus berganti sepanjang tahun.
Sudah kebayang, akan berkunjung ke yang mana di Amsterdam nanti?